Rabu, 22 Mei 2013

Tips memelihara burung perkutut supaya rajin bunyi

Tips memelihara burung perkutut supaya rajin bunyi
Pada prinsipnya burung perkutut yang sehat dan senang hatinya biasanya rajin bunyi. Apa lagi jika perkututnya sudah birahi (sdh suka lawan jenis/cukup umur).

Jadi perhatikan dan pastikanlah burung perkutut anda sehat. Ciri burung perkutut yang sehat secara umum adalah berbulu mulus, halus dan tidak mengkorok. Burung juga tidak kurus dan tidak terlalu gemuk juga. Burung yang terlalu gemuk cenderung malas bunyi.

Burung yang sehat juga memiliki kotoran yang agak bulat dan solid. Biasanya berwarna agak kecoklatan dan agak padat setelah mengering. Burung yang mencret (berair) menandakan kurang sehat (biasanya cacingan). Tapi terkadang ada burung yang sangat doyan minum sehingga kotorannya berair seperti mencret. Kotoran yang berwarna hijau juga menandakan burung perkutut yang kurang sehat.

Setelah di pastikan burung anda sehat maka pastikan juga burung perkutut anda senang hatinya. Burung yang senang hatinya akan senang sekali berbunyi. Jadi anda harus membuatnya merasa senang dan nyaman di lingkungan anda.

Salah satu cara untuk membuat peliharaan anda senang adalah dengan memberikan pakan kesukaannya. Sudah lumrah jika perkutut gemar sekali mengacak-acak pakannya hingga terkadang berantakan di lantai. Jika terlalu banyak yang di buang berarti pakan tersebut tidak di sukai perkutut.

Cobalah memberikan beberapa pakan di wadah yang terpisah. Yang duluan habis maka itulah yang di sukainya.

Langkah berikutnya adalah coba perhatikan tempat gantungan kesukaannya. Cobalah 1 lokasi sehari. Misalkan hari ini disisi kanan teras dan perhatikan tingkah lakunya. Jika dia tampak tenang dan mau bunyi maka itulah lokasi favoritnya. Setelah ketemu lokasi kesukaannya, maka tiap hari harus di cantol disitu sampai dia rajin bunyi. Setelah burungnya rajin bunyi baru coba di lokasi lainnya agar terbiasa bunyi dimana saja.

Jika perkutut anda terlihat tidak tenang di gantung dimana saja apalagi jika ada orang lewat, maka anda harus sering2 memandikannya.

Jika tips di atas sudah di coba dan belum berhasil, maka anda harus membuatnya birahi. Cara gampang saja, jodohkan dengan betina atau di umbar dengan beberapa ekor betina sekaligus di kandang umbaran atau di sebuah sangkar berukuran agak besar.

Usahakan betina yang anda satukan dengan perkutut kesayangan anda berumur lebih muda dan perkutut kesayangan anda harus masuk umbaran duluan sehari sebelumnya supaya dia jadi yang berkuasa di kandang tersebut. Seandainya berkelahi biarkan saja selama perkutut kesayangan anda yang menang. Biarkan kejar-kejaran apalagi sampai bekur dan jodoh.

Selamat mencoba !!!
sumber: perkutut-sby.com

Cara mengobati penyakit sesak napas pada burung

Cara mengobati penyakit sesak napas pada burung
Cara mengobati penyakit sesak napas pada burung - Banyak sekali penghobi burung yang mendapatkan burung kesayangan mereka sesak nafas. Tanda-tanda lain yang biasa menyertai sesak nafas adalah burung seperti kedinginan, suara parau atau bahkan hilang, paruh banyak terbuka, ditambah bersin-bersin dan tidak lahap makan tetapi banyak minum. Dalam kondisi seperti ini, jika penanganan tidak benar, seringkali membawa kematian pada si burung. Dalam kondisi seperti ini pula, ada penghobi yang memberikan cairan madu, air gula dan sebagainya. Namun burung tidak membaik atau sembuh, bahkan mati.

Hal ini pernah pula ditanyakan seorang penghobi burung kepada Drh Dharmojono seperti termuat dalam buku “Aneka Permasalahan Burung dan Ayam Hias” (terbitan Penebar Swadaya). Si dokter hewan senior ini menjawab bahwa beliau tidak bisa menentukan secara persis penyebab burung sesak nafas karena diperlukan pengujian-pengujian seperti ingus, feses dan otopsi. Namun demikian, berdasar tanda-tanda yang diceritakan pemilik burung, dokter hewan mengatakan ada kemungkinan burung terkena psitacosis atau bronchitis infeksiosa (radang saluran nafas) atau bisa juga asma paru (asthma bronchiale). Kedua penyakit pertama menular sedangkan yang ketiga tidak menular karena hanya karena alergi.

Jika burung Anda mengalami hal seperti itu, maka coba perhatikan lingkungan Anda akhir-akhir ini, hujan deras, angin kencang, ada renovasi bangunan sehingga banyak debu dan cat, mandi atau dimandikan secara berlama-lama (tidak segera dikeringkan), keadaan udara pengap atau atau panas, serta kurungan digantang terlalu dekat dengan atap dan sebagainya. Semua hal tersebut dapat menyebabkan stres yang kebetulan diperlihatkan sebagai asma.

Dalam kondisi seperti ini, pemberian madu dan sebagainya memang tidak salah karena madu mengandung banyak energi, vitamin dan mineral serta mudah dicerna. Hanya penanganan salah menyebabkan burung mati. Penanganan salah bisa dalam cara memegang burung dan bisa juga waktu pemberiannya. Dalam keadaan susah bernafas, apabila bagian dada didekap atau digenggam, maka kesulitan bernafas akan semakin parah. Di dalam mulut atau jalan nafasnya mungkin terdapat lendir yang menghambat jalan nafasnya.

Dalam keadaan seperti ini, apabila ditetesi madu atau cairan lain yang kental, akan menambah hambatan dalam mulut dan jalan pernafasan. Dengan demikian akan lebih baik jika dilakukan tindakan sebagai berikut:
  • Tutup kurungan pada 3 sisi dengan kain atau kertas koran sebagai selimut untuk melindungi dari angin dan udara dingin. Hangatkan lingkungan dengan lampu atau penghangat ruangan sehingga suhu berada sekitar 32-35 derajat celsius.
  • Ambil cawan berisi air hangat danl letakkan cawan tersebut di sisi kurungan yang tidak tertutup. Tambahkan minyak angin (Eucalyptus oil) ke dalam cawan atau bisa juga memakai Vicks agar uapnya terhisap oleh burung sehingga terjadi pemekaran (dilatasi) saluran nafas.
  • Setelah gejala susah nafas hilang, hisap lendir di celah mulut dan palatumnya (celah di atas mulut) dengan menggunakan kapas (cotton bud, dsb) yang steril, juga di bagian lubang hidung (mostril). Setelah itu baru teteskan madu atau air oralit sehingga burung mendapatkan energi.
Pengobatan

Pengobatan burung sakit dengan gejala sesak nafas dan sebagainya memang tidak bisa dilakukan sembarangan. Anda perlu mendatangi dokter hewan. Namun jika memang tidak ada dokter hewan di sekitar Anda, minimal harus dilakukan sejumlah penanganan sesuai sakitnya. Celakanya memang, hampir semua penyakit burung mempunyai gejala-gejala klinis yang sangat mirip atau tidak bersifat khas. Penentuan penyakit yang pasti hanya dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium.

Oke… kalau tidak ada dokter hewan juga tidak ada laboratorium, maka yang perlu Anda lakukan adalah memberikan antibiotik. Lantas antibiotik seperti apa yang harus kita berikan?

Sebelum saya berbicara mengenai antibiotik, mohon Anda memahami dulu tulisan saya sebelumnya tentang Ketika antibiotik pun angkat tangan hadapi penyakit burung, Anda mau bilang apa? Dengan membaca artikel itu, Anda bisa mengetahui seberapa jauh manfaat atau efek antibiotik dalam mengatasi burung sakit.

Kalau Anda sedang ogah membacanya, ya saya sebutkan saja langsung antibiotik yang biasanya mudah didapat di manapun dan persiapan umum menangani burung sakit:
  • Isosalikan burung. Lakukan tindakan sanitasi dan higiene kandang serta peralatannya untuk menghindari berulangnya infeksi kuman.
  • Dalam minuman atau makanan bubuhkan BirdBlown atau BirdTwitter selama 7-10 hari, dengan dosis dan cara pemakaiannya mengikuti petunjuk pemakaian obat yang Anda pakai.
  • Tambahkan vitamin dan mineral dalam makanan atau air minumnya (misalnya BirdVit).
Jika tindakan tersebut sudah Anda lakukan tetapi burung Anda tidak tertolong, maka kita harus merelakannya. Yang penting kita sudah melakukan hal terbaik untuk burung-burung kita.

sumber: omkicau

Ketika burung kacer tidak mau ganti bulu

Ketika burung kacer tidak mau ganti bulu
Pernah punya Kacer yang tidak mau ganti bulu ? Ganti bulu pada beberapa daerah memiliki sebutan yang berbeda. Ada yang mengatakan "Mabung", "Bluruh", "Rontok Bulu" dan lain-lain.

Pada beberapa kacer yang mengalami tingkat stres pada bulu, akibat pemberian extra fooding yang jor-joran, dengan maksud meningkatkan performa burung. Tapi apa daya, sesaat memang burung bertambah fight, tapi efek lain berdampak pada bulu burung yang semakin kusam dan pada saat seharusnya burung memasuki ganti bulu, ternyata sang burung kacer tidak berganti bulu, bahkan performa burung pun semakin menurun. Kadang-kadang burung kacer pun jadi agak malas bunyi.

Bahkan kadang-kadang timbul perilaku aneh seperti mematuk bulu ekor dan lain-lain.
Dalam keadaan seperti ini, si pemilik burung biasanya mencoba berbagai macam obat-obatan perontok bulu,  awalnya beberapa helai burung terlihat seperti hendak rontok, tapi tetap saja burung tidak mau rontok bulu, dan berganti dengan bulu baru. Alhasil, si pemilik pun berniat menjual burung nya dengan harga "obral". Sayang kan, apabila seandainya itu adalah burung bagus, atau burung prestasi.

Beberapa orang teman, pernah mengalami hal semacam ini, dan ada yang berhasil dan banyak juga yang gagal dan berakhir terjualnya si burung ke orang lain. Tapi, apa yang terjadi, begitu pindah tangan ke orang lain, ternyata si burung mau rontok bulu, dan kembali menjadi burung yang bagus dan berprestasi. Hal ini tentu menjadi penyesalan bagi si pemilik burung pertamanya.

Jadi bagaimana ?

Ini ada pengalaman seorang teman, mungkin berhasil, mungkin juga tidak, tapi bisa dicoba, kan ?
Burung Kacer seorang teman, pernah mengalami tidak mau berganti bulu selama hampir 2 tahun. Di bagian leher dan dada, sampai botak tidak mau tumbuh bulu.

 Menurutnya, akibat pemberian ulat hongkong dan ulat kandang yang berlebihan. Awal pemberian ulat hongkong dan ulat kandang, burung sangat fight, dan selalu mendapat hasil yang memuaskan di setiap even lomba burung, tapi 1 tahun terakhir, burung tidak kerja maksimal, mungkin akibat kondisi bulu yang parah, sehingga burung di even lomba, hanya berbunyi sekedarnya, dan pulang tanpa hasil apa-apa.

Setelah mencoba beberapa resep dari orang, dan ternyata tidak berhasil juga. Upaya terakhir, akhirnya mencoba dengan cara mengganti pakan burungnya, yang tadinya bermerek bagus, menjadi pakan ala kadarnya, yaitu memberi BR 1 (sejenis pakan ayam). Dan sangkar burung dikerodong dengan kain agak gelap, dan menggantungnya di ruangan yang beratap seng. Dengan tidak memberi extra fooding apapun pada si burung, hanya memberikan sebuah bak kecil dalam sangkar serta pakan BR 1. Burung pun dibiarkan tanpa dirawat apa-apa, dan sangkat jangan dibersihkan. Agak kejam ya! .

Burung sekali-sekali dilihat, apa makanannya masih ada atau tidak. Hal ini memakan waktu selama 1 atau 2 bulan. Pada suatu pagi, teman saya mengintip burungnya dari bawah kerodong, ternyata bulu-bulu sang burung sudah rontok total, dan setumpuk bulu burung sangat banyak di lantai sangkar.
Ternyata si burung, akhirnya berganti bulu juga, yang tentunya hal ini membuat senang teman saya.

Sebulan kemudian, si burung kacer pun telah memiliki bulu baru, terlihat cerah dan mengkilat, dan tentunya siap dirawat kembali, seperti semula.Setelah itu perawatan pun, kembali dengan mengatur pola makanan yang baik, memandikan dalam keramba, extra fooding yang normal. jangkrik 2 pagi dan 2 sore, serta kroto bersih secukupnya setiap hari.

sumbern : gudangburung.com

menghilangkan kutu burung dengan air daun sirih & air bekas mencuci beras

Rendaman air daun Sirih dan air bekas mencuci beras diyakini dapat menghilangkan dan mencegah kutu yang terdapat pada burung berkicau. Banyak sekali problem atau masalah yang terdapat pada burung peliharaan kita di rumah yaitu salah satunya kutu yang terdapat pada burung-burung kesayangan kita, di antara burung yang terserang kutu jahat adalah mempunyai tanda-tanda salah satu di antaranya sebagai berikut :
  •     Burung sering mencabuti bulunya sendiri.
  •     Burung bisa jadi terlihat lesu.
  •     Warna bulu burung terlihat kusam dan patah
  •     Burung dapat malas ngoceh.
  •     Bulu-bulu halus atau bulu kecil burung sering  rontok.

Ada cara aman dan murah biaya dalam mencegaha dan menghilangkan kutu pada burung, cara ini saya rasa sudah banyak yang mengetahuinya dan mencobanya, jadi kali ini saya hanya ingin memberitahukan kembali kepada rekan-rekan kicau mania penghobi burung yang belum mengetahui cara tradisional untuk menghilangkan kutu pada burung.

Tapi, sebelum Anda melakukan pengobatan, pastikan burung dalam kondisi sehat secara umum dan jangan melakukan pengobatan anti-kutu ketika burung sakit sedang terlihat sakit, karena pada saat itu daya tahan burung sedang lemah, dalam kondisi ini, kalau burung diterpa obat anti kutu dia akan mudah ngedrop karena obat tersebut minimal mengandung insektisida jenis tertentu yang bisa “memabukkan” burung.

Cara Mengatasi Kutu Burung Dengan Air Rendaman Daun Sirih

Rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter ( 4 gelas ukuran normal ). Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulub terdalam. Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa banyak mengenai mata burung ( kalaupun kena mata juga tidak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus). Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai dan tunggu sekitar 1-2 jam agar kutu dan telornya benar-benar mati, atau bisa juga digunakan untuk campuran air mandi burung didalam pemandian atau karamba jika burung anda tidak mau dipegang.

Cara Mengatasi Kutu Burung Dengan Air Bekas Mencuci Beras

Untuk air bekas cucian beras, gunakan sama dengan cara untuk air rebusan daun sirih, sebenarnya, air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung. Artinya, dia hanya bersifat “merontokkan” / melepaskan “pegangan” telor dan kutu pada bulu burung, dengan demikian, penggunaan air cucian beras harus dibarengi dengan upaya melepaskan kutu secara manual dari bulu (dengan cara ditekan dan seret bulu burung), penggunaan air cucian beras bisa juga dikombinasikan dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar-benar efektif.

TETAPI MOHON DIINGAT!!

Kalau ada hal yang simpel dan praktis, mengapa haru repot? Nah apa cara yang praktis? Gunakan saja obat anti-kutu FreshAves. Beda dengan produk anti-kutu lain, FreshAves produksi Om Kicau  tidak mengandung removal. Apa itu removal? Removal adalah salah satu campuran yang digunakan untuk merontokkan cat tembok, cat mobil dan lain-lain. Walah?

Ya, kalau obat antikutu atau shampo burung pakai removal, maka air dan shampo mudah masuk ke sela-sela bulu karena removal merusak terlebih dahulu lapisan tanduk atau lapisan lilin pada bulu burung. Akibatnya, bulu burung pasti rusak. Selanjutnya bulu selalu menjadi sumber masalah. Mulai dari terlihat keriting, mudah sekali kering saat burung dijemur, atau juga sulit rontok saat proses mabung karena bagian akar bulu mati dan mengering serta menempel ketat di kulit burung.
Anda pernha mengalami hal sepert itu? Makanya jangan pakai obat kutu atau shampo burung sembarangan ya. Coba saja itu FreshAves, tanyakan ke toko terdekat atau pesan dan nanti akan dikirim.

Memang kutu pada burung kicauan merupakan salah satu masalah yang cukup serius, jika terus kita biarkan, burung akan terlihat lesu berantakan dan performanya akan turun drastis, dan sebagai kicau mania, tentu hal ini tidak boleh terjadi dan sebagai pencegahannya kita harus pandai menjaga kebersihannya, baik kebersihan sangkar dari rayap/kutu dan kotoran burung.

Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah kebersihan kandang, kebersihan tangkringan, serta rutinitas mandi dan bahkan jangan sampai saling tukar kerodong meski kerodong tersebut dari burung lain milik kita sendiri.

sumber: gudangburung.com

Selasa, 21 Mei 2013

Tips cara mengenali burung beo yang sedang sakit

Tips cara mengenali burung beo yang sedang sakit
Burung beo tidak dapat memberitahu Anda ketika mereka merasakan sakit. Gejala beo yang sakit terkadang sulit untuk diidentifikasi. Kebanyakan penyakit pada burung beo disebabkan oleh gizi buruk atau stres. Cara terbaik mendeteksi penyakit adalah dengan mengenal beo Anda dan menentukan apakah si beo berperilaku normal atau tidak.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan burung beo peliharaan Anda sedang sakit:

1. Perhatikan perilaku burung beo.


Perhatikan apakah burung beo jadi lebih sedikit bersuara atau berhenti melompat-lompat dan hanya bertengger diam saja. Beo yang tadinya lincah kemudian mendadak menjadi kurang aktif bisa menandakan ada sesuatu yang tidak beres. Contoh lain dari perilaku abnormal adalah beo menjadi menggigil padahal cuaca tidak dingin, berhenti makan dan minum, serta tiba-tiba mulai menjadi agresif atau rewel. Kepala beo yang jatuh terkulai juga bisa menjadi tanda penyakit, sedang peningkatan gerakan angguk ekornya bisa berarti beo mengalami kesulitan bernapas.

2. Perhatikan kotoran burung beo.

Normalnya beo mengeluarkan kotoran lumayan banyak. Meskipun terasa agak menjijikkan, coba perhatikan kotoran beo berkaitan dengan warna dan konsistensinya. Saat kotoran beo tidak seperti biasanya, besar kemungkinan beo mengalami masalah.

3. Perhatikan kebiasaan makan dan minum burung beo.

Jika burung beo mengalami perubahan kebiasaan makan dan minum secara tiba-tiba, si beo mungkin sedang sakit dan merasa tidak enak badan.

4. Perhatikan tanda fisik lain.

Hidung atau mata yang berair, bulu yang tampak kusut, kaki bengkak atau pincang adalah tanda-tanda penyakit pada burung beo. Jika ternyata si burung beo sakit, untuk beberapa kasus Anda mungkin mampu merawatnya sendiri. Namun untuk kasus yang lebih berat, segera bawa beo kesayangan Anda ke dokter hewan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

sumber : http://amazine.co

Kenapa burung beo bisa berbicara ?

Kenapa burung beo bisa berbicara ?
Sampai saat ini, Burung Beo dinobatkan sebagai peniru yang baik. Dia bisa menirukan suara yang diajarkan kepadanya dengan pasih. Contohnya " Assalamuaikum". Nah! mengapa bisa demikian? Namun sebelumnya kita bahas dulu seluk beluk burung beo.

Beo adalah burung piaraan yang sangat digemari orang karena kepandaiannya berbicara. Di alam, jenis burung ini hidup di hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai daerah ketinggian 1000-2000 m di atas permukaan laut. Beo menyukai buah-buahan yang berdaging tebal dan tidak keras. Ia juga meminum nektar bunga. Untuk memenuhi kebutuhan protein burung beo makan serangga seperti belalang, jangkrik, capung dan telur semut. Beo bertelur dua sampai tiga butir setiap musim bertelur. Burung ini adalah burung yang tampak gagah & tampan, ukurannya agak lebih besar dari beo biasa & tubuhnya lebih kekar. Pilihan Beo Nias menjadi identitas Sumatera Utara memang tepat, karena burung ini hanya terdapat di Pulau Nias. Burung ini adalah penghuni hutan dan tinggal pada tajuk pohon yang tinggi. Beo ini mempunyai peran sebagai pemencar biji di hutan.

Pada manusia, bunyi dihasilkan dari larynx (pangkal tenggorokan) dan dapat diubah‑ubah sesuai pergerakan lidah dalam mulut. Hal seperti inilah yang menolong kita mengucapkan huruf vokal dan huruf konsonan meski huruf itu rumit.

Hingga kini, tak sedikit peneliti beranggapan, burung Beo sama seperti halnya bangsa burung lain, menghasilkan dan mengubah‑ubah suaranya dengan menggunakan larynx dan syrinx tanpa menggunakan lidahnya sama sekali. Ternyata, burung Beo menggerakkan lidahnya ke depan dan ke belakang ketika berbicara.

Hal ini yang kemudian menggelitik Gabriel Beckers dan rekan‑rekannya yang berasal dari Universitas Leiden, Belanda, tertarik untuk mengamati apakah pergerakan ini memang berperan pada burung Beo yang pintar meniru ucapan manusia.

Para peneliti mencoba melakukan riset pada sejumlah burung Beo. Syrinx burung‑burung kemudian diganti sebuah speaker elektronik yang sangat kecil. Ketika amplifier memperdengarkan suara, sebuah pengait menggerakkan lidah burung itu.

Para peneliti menemukan, pergerakan lidah kurang dari satu milimeter saja akan menimbulkan perbedaan besar terkait kualitas suara vokal burung Beo yang dikeluarkan.  Terus seberapa besar perbedaannyaya? Perbedaan itu, kata Beckers, lebih besar ketimbang perbedaan antara huruf 'a' dan 'o' yang diucapkan manusia. Jadi, menurut Beckers, kemampuan burung Beo memainkan lidahnya mengucapkan huruf‑huruf vokal mungkin didorong bakat burung menjadi peniru.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...