Rendaman air daun Sirih dan air bekas mencuci beras diyakini dapat menghilangkan dan mencegah kutu yang terdapat pada burung berkicau. Banyak sekali problem atau masalah yang terdapat pada burung peliharaan kita di rumah yaitu salah satunya kutu yang terdapat pada burung-burung kesayangan kita, di antara burung yang terserang kutu jahat adalah mempunyai tanda-tanda salah satu di antaranya sebagai berikut :
- Burung sering mencabuti bulunya sendiri.
- Burung bisa jadi terlihat lesu.
- Warna bulu burung terlihat kusam dan patah
- Burung dapat malas ngoceh.
- Bulu-bulu halus atau bulu kecil burung sering rontok.
Ada cara aman dan murah biaya dalam mencegaha dan menghilangkan kutu pada burung, cara ini saya rasa sudah banyak yang mengetahuinya dan mencobanya, jadi kali ini saya hanya ingin memberitahukan kembali kepada rekan-rekan kicau mania penghobi burung yang belum mengetahui cara tradisional untuk menghilangkan kutu pada burung.
Tapi, sebelum Anda melakukan pengobatan, pastikan burung dalam kondisi sehat secara umum dan jangan melakukan pengobatan anti-kutu ketika burung sakit sedang terlihat sakit, karena pada saat itu daya tahan burung sedang lemah, dalam kondisi ini, kalau burung diterpa obat anti kutu dia akan mudah ngedrop karena obat tersebut minimal mengandung insektisida jenis tertentu yang bisa “memabukkan” burung.
Cara Mengatasi Kutu Burung Dengan Air Rendaman Daun Sirih
Rebus 7-10 helai daun sirih dengan air sebanyak 1 liter ( 4 gelas ukuran normal ). Setelah direbus sampai air berwarna hijau gelap (1 liter) diangkat dan didinginkan Air itu bisa disemprotkan ke burung secara merata dan usahakan benar-benar bisa masuk sampai ke bulub terdalam. Paling aman, burung dipegang dan dimandikan secara langsung di tangan sehingga air sirih merata membasahi bulu tanpa banyak mengenai mata burung ( kalaupun kena mata juga tidak apa-apa asal tidak keterpa terus-menerus). Setelah dimandikan air sirih, jangan dibilas dulu sampai dan tunggu sekitar 1-2 jam agar kutu dan telornya benar-benar mati, atau bisa juga digunakan untuk campuran air mandi burung didalam pemandian atau karamba jika burung anda tidak mau dipegang.
Cara Mengatasi Kutu Burung Dengan Air Bekas Mencuci Beras
Untuk air bekas cucian beras, gunakan sama dengan cara untuk air rebusan daun sirih, sebenarnya, air cucian beras tidak bersifat racun tetapi bisa menembus lapisan lilin pada bulu burung. Artinya, dia hanya bersifat “merontokkan” / melepaskan “pegangan” telor dan kutu pada bulu burung, dengan demikian, penggunaan air cucian beras harus dibarengi dengan upaya melepaskan kutu secara manual dari bulu (dengan cara ditekan dan seret bulu burung), penggunaan air cucian beras bisa juga dikombinasikan dengan penggunaan air sirih sehingga pembasmian kutu benar-benar efektif.
TETAPI MOHON DIINGAT!!
Kalau ada hal yang simpel dan praktis, mengapa haru repot? Nah apa cara yang praktis? Gunakan saja obat anti-kutu FreshAves. Beda dengan produk anti-kutu lain, FreshAves produksi Om Kicau tidak mengandung removal. Apa itu removal? Removal adalah salah satu campuran yang digunakan untuk merontokkan cat tembok, cat mobil dan lain-lain. Walah?
Ya, kalau obat antikutu atau shampo burung pakai removal, maka air dan shampo mudah masuk ke sela-sela bulu karena removal merusak terlebih dahulu lapisan tanduk atau lapisan lilin pada bulu burung. Akibatnya, bulu burung pasti rusak. Selanjutnya bulu selalu menjadi sumber masalah. Mulai dari terlihat keriting, mudah sekali kering saat burung dijemur, atau juga sulit rontok saat proses mabung karena bagian akar bulu mati dan mengering serta menempel ketat di kulit burung.
Anda pernha mengalami hal sepert itu? Makanya jangan pakai obat kutu atau shampo burung sembarangan ya. Coba saja itu FreshAves, tanyakan ke toko terdekat atau pesan dan nanti akan dikirim.
Memang kutu pada burung kicauan merupakan salah satu masalah yang cukup serius, jika terus kita biarkan, burung akan terlihat lesu berantakan dan performanya akan turun drastis, dan sebagai kicau mania, tentu hal ini tidak boleh terjadi dan sebagai pencegahannya kita harus pandai menjaga kebersihannya, baik kebersihan sangkar dari rayap/kutu dan kotoran burung.
Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah kebersihan kandang, kebersihan tangkringan, serta rutinitas mandi dan bahkan jangan sampai saling tukar kerodong meski kerodong tersebut dari burung lain milik kita sendiri.
sumber: gudangburung.com